Saya akan bebaskan LHI, kalau saya Abraham Samad


Drama politisasi KPK sangat terlihat jelas pada kasus LHI,ngak usah warga terpelajar,orang tua didesapun berkomentar, kalau begini cara KPK siapa lagi yang kita harapkan.

Mari kita lihat kasusnya dari awal,Pertama, Ketika berita penangkapan muncul isunya ikut ditangkap supir Mentan. Ternyata dibantah. Kedua, yang mau disuap adalah anggota komisi IV DPR dari PKS. Sekarang jadi LHI yg jelas2 Komisi I.Ketiga, jika kaitannya dengan daging impor, dan tudingannya diarahkan LHI bisa atur Mentan yg notabene kader PKS, jelas salah alamat. Pasalnya Mentan tak lagi mengatur impor daging. Impor daging quotanya yang mengatur Deperindag. Apakah LHI bisa atur Menperindag yg notabene org SBY. Keempat, disebutkan upaya penyuapan.LHI tidak menerima uang tersebut. Hanya disebutkan uang itu untuk LHI. Apakah adil orang yang berupaya mau disuap dijadikan tersangka? Padahal dia bisa jadi tdk tahu ada upaya itu. Dan apalagi tidak menerima uang tersebut.

Begitulah awal kisah penangkapan LHI,tetapi apa boleh dikata Drama harus terus berlanjut walaupun banyak kejanggalan, karena ini  katanya perintah  bigbos.ditangkaplah LHI di kantor DPP PKS, menurut Johan Budi ini hanya pemanggilan tetapi tertulis disuratnya adalah penangkapan (kebohongan 1),

Jika hukum yang berhubungan dengan PKS harus segera dituntaskan kalau bisa semua orang PKS ditangkap,urusan bersalah atau tidak belakangan.karena katanya kata-kata KPK itu bagai firman Tuhan yang tidak akan pernah salah.

Sesaat setelah ditangkap Johan Budi langsung konprensi pers terkait penangkapan ini, bak seorang artis yang lagi naik daun Johan Budi mengungkapkan sudah ada 2 alat bukti,dan KPK persangkakan LHI terima suap Pasal 5, 11 dan 12 UU Tipikor. Hari berikutnya Johan menyebut ada rekaman percakapan antara LHI dan mentan untuk mengatur Kuota inport sapi. Dan yang digadang-gadang menjadi bukti berikutnya adalah pertemuan Medan. Pertemuan Medan yg disebut2 utk suap kuota impor Ternyata juga pepesan kosong. disana bukan soal suap tapi adu data antara Mentan dgn asosiasi importir. Mentan bilang persediaan daging cukup dan kuota tak perlu naik. Asosiasi minta kuota naik. Mentan menolak permintaan menaikkan kuota. Faktanya  data kuota daging inport turun.

Satu bulan LHI dipenjara Rutan Guntur berkas juga belum selesai, bagaimana mau selesai berkas wong buktinya tidak didapaatkan KPK, akhirnya takut kehilangan muka karena kebohongan pertama maka KPK  kenakan pasal pencucian uang utk LHI . Apa pidana pokoknya sehingga dituduh melakukan tindak pidana pencucian uang? Pidana pokok yg mungkin, ya suap tadi. Lo bukti suap gak ketemu-ketemu, malah pindah sangkaan pencucian uang. Lihat pasal cucian uang: menerima, bla2…uang yg diduga diketahui hasil tindak pidana.Konstruksinya, LHI terima uang yg diduga diketahui LHI hasil tindak pidana.Tindak pidana apa? Ya tindak pidana suap yg tak bisa dibuktikan tadi.Lho gimana membuktikannya?

Begitulah kebohongan demi kebohongan KPK,dan bagaimana agar kebohongan ini tertutupi KPK mengajak media mendatangi DPP PKS untuk melakukan penyitaan mobil LHI, agar media meliput dan rakyat Indonesia menjadi yakin Bahwa LHI benar bersalah. anehnya tanpa surat penyitaan dan mereka tidak tahu mobil mana yang mau disita,akhirnya mereka memberi garis KPK semua mobil yang ada terserah mau punya LHI atau tidak, yang penting diliput media.

Tapi apa hendak dikata orang tua di pedesaan aja mengerti kalau ini penzaliman untuk LHI dan PKS. Ini menjadi preseden buruk buat KPK.

Dari rentetan kejadian yang menimpa LHI, “maka saya memutuskan saya akan membebaskan LHI jika saya Abraham Samad”.

Ini saya lakukan demi penyelamatan harkat dan martabat KPK.saya bisa menjelaskan kepublik bahwa kali ini KPK silap dan ini menjadi pelajaran kedepan. toh KPK juga manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. saya yakin rakyat tidak akan marah karena KPK kata-katanya bagaikan Firman Tuhan.

Menurut saya ini adalah yang terbaik,dari pada saya melanjutkan kasus ini, hari demi hari saya menghabiskan waktu dan usia saya untuk mencari-cari kesalahan LHI, menutup-nutupi kebohongn yang pertama dan akhirnya menimbulkan kebohongan kedua,untuk menutupi kebohongan kedua kami harus melakukan kebohongan yang ketiga .begitu seterusnya akhirnya kebohongan menumpuk dan rakyat Indonesia akan marah.

Lebih baik saya stop Kasus ini dengan menyatakan LHI bebas karena buktinya kurang, toh Negara belum RUGI, baru akan rugi. Lebih elegan jika kami KPK menghabiskan tenaga dan Pikiran untuk menuntaskan kasus Hambalang dan Century yang jelas-jelas merugikan Negara…

Kami yakin jika dua kasus ini tuntas maka menjadi kebanggaan buat kami(KPK) yang akan kami ceritakan suatu saat kepada anak cucu kami…

Sadi rangkuti/kompasiana